KEUTAMAAN SILATURAHMI DALAM ISLAM

peringatan isra mi'raj sdit alief mardhiyah

Cirebon, Alief Mardhiyah – Senin 14 April 2025

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pujian dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan kesempatan bagi kita untuk bertemu kembali di kesempatan yang berbahagia ini. Bulan Syawal telah tiba, bulan yang penuh berkah dan kegembiraan setelah kita melewati bulan Ramadhan yang penuh dengan ibadah dan pengampunan. Namun, janganlah kita lupa bahwa bulan Syawal bukanlah akhir dari perjalanan kita menuju kebaikan. Sebaliknya, bulan ini memberikan kesempatan bagi kita untuk terus memperbanyak amal ibadah dan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Tidaklah lupa dalam firman-Nya, Allah SWT berpesan kepada kita agar senantiasa bertakwa, bukan hanya saat bulan Ramadhan, tetapi setiap saat. Dan di bulan Syawal ini, kita dianjurkan untuk mempertahankan dan melanjutkan amalan-amalan yang telah kita lakukan selama Ramadhan.

Pertama, mari kita memperbanyak puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Sungguh Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun’.” (HR. Muslim)

Puasa ini menjadi pelengkap dari ibadah kita di bulan Ramadhan dan merupakan amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Kedua, bagi mereka yang tidak sempat melaksanakan i’tikaf di bulan Ramadhan, hendaklah kita menggantinya di bulan Syawal. Meskipun tidak beri’tikaf pada bulan Ramadhan, Rasulullah SAW tetap melakukan i’tikaf selama sepuluh hari di bulan Syawal sebagai penggantinya.

فَتَرَكَ ٍالِاعْتِكَافَ ذَلِكَ الشَّهْرَ ثُمَّ اعْتَكَفَ عَشْرًا مِنْ شَوَّال

“Kemudian Nabi tidak beri’tikaf pada bulan Ramadhan tersebut dan beri’tikaf sepuluh hari di bulan Syawal.” (HR. Bukhari)

Hadits tersebut menunjukkan pentingnya menjaga ibadah kita dan memanfaatkan setiap kesempatan yang Allah berikan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Terakhir, mari kita memperbanyak doa dan upaya untuk mencari pasangan hidup yang sholeh atau sholehah. Menikah merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, dan bulan Syawal menjadi momentum yang baik untuk melangsungkan ikatan suci ini.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, beliau menikahi Sayyidah ‘Aisyah pada bulan Syawal, sehingga menunjukkan keberkahan dan keistimewaan bulan ini untuk mengikatkan hubungan yang sakral dalam ikatan pernikahan.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي قَالَ وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ

“Aisyah dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ menikahiku pada bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di antara istri-istri Rasulullah ﷺ yang lebih mendapatkan keberuntungan daripadaku’. Periwayat hadits berkata, ‘Oleh karena itu, Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal’.” (HR. Muslim)

Bulan Syawal bukanlah akhir dari perjalanan kita menuju kebaikan, tetapi merupakan awal dari perjalanan baru untuk terus meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari kita manfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya dan terus berusaha untuk menjadi hamba yang lebih baik di hadapan-Nya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan memberikan taufik kepada kita semua dalam menjalankan segala amalan yang telah Dia perintahkan. Amin ya rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x