🌟 Keutamaan Membaca Ratib Al‑Haddad

1️⃣ Perisai dari Gangguan & Marabahaya

Ratib Al‑Haddad dikenal sebagai “ḥirz” (perisai). Membacanya rutin diyakini menjadi perlindungan dari jin, sihir, santet, dan bala musibah, baik untuk individu maupun kawasan yang dibacakan.

Habib Abdullah bin Alawi Al‑Haddad, penyusunnya, menyebutkan bahwa siapa yang membaca Ratib ini di rumahnya, Allah akan menjaganya dari pencuri, kebakaran, dan berbagai musibah.

2️⃣ Mendatangkan Ketenangan Hati & Pikiran

Ratib ini berisi rangkaian istighfar, shalawat, dan ayat perlindungan. Ketika dibaca dengan khusyuk, ia menghadirkan sakīnah (ketenangan), menurunkan rasa cemas, dan menenangkan pikiran yang gelisah.

3️⃣ Peningkat Iman & Hubungan dengan Allah

Banyak ayat dan doa dalam Ratib Al‑Haddad memuat tauhid, mengokohkan keyakinan pada Allah, dan membuat hati lebih dekat dengan dzikir sepanjang hari.

4️⃣ Mengundang Keberkahan & Rezeki Halal

Para habaib menyebut bahwa orang yang istiqamah membaca Ratib ini akan dibukakan jalan keberkahan hidup dan rezeki yang penuh barakah.

Bahkan ada yang meriwayatkan, “Barang siapa membacanya dengan ikhlas, Allah cukupkan rezekinya tanpa ia sadari.”

5️⃣ Menjadi Rutinan Ulama & Para Wali

Ratib ini sudah dibaca di ribuan pesantren, masjid, dan zawiyah di berbagai belahan dunia sejak abad ke‑17. Membacanya berarti ikut terhubung dengan sanad doa para ulama dan wali, sehingga mengalir keberkahan mereka.

6️⃣ Perlindungan Malam Hari

Dianjurkan dibaca ba’da maghrib atau isya, agar sepanjang malam hingga pagi rumah dan penghuninya dijaga oleh malaikat dari bahaya dan mimpi buruk.

7️⃣ Penyembuh Penyakit Hati & Menghapus Dosa

Bagian istighfar dalam Ratib Al‑Haddad membantu membersihkan jiwa, menghapus dosa kecil, dan menumbuhkan sifat rendah hati, sabar, dan tawakkal.

📌 Kapan Dianjurkan Membaca?

✅ Setiap malam – terutama ba’da maghrib atau isya.
✅ Sendiri atau berjamaah di rumah, masjid, atau majelis.
✅ Dalam keadaan berwudhu, duduk tenang, dan menghadirkan hati.

📜 Kesimpulan:
Ratib Al‑Haddad bukan sekadar wirid, tetapi warisan doa yang sudah berusia ratusan tahun. Isinya ayat‑ayat Al‑Qur’an, doa perlindungan, shalawat, dan istighfar — menjadikannya benteng, sumber ketenangan, dan jalan keberkahan.